Program unggulan Edy Zaqeus Institute saat ini salah satunya adalah EZ Institute Writing Camp. Sejak diselenggarakan untuk pertama kalinya di Pantai Mendira, Candidasa, Bali pada April 2013 lalu, kini program khusus menulis buku dalam waktu 4 hari 3 malam ini sudah dan akan diselenggarakan juga di Post-In Solo pada Mei 2013, di Lembur Pancawati-Bogor pada Juli 2013, di Ciputra Golf Hotell & Villa Surabaya pada September 2013, di Hawaii a Club Bali Resort di Anyer Januari 2014, dan di Susan Spa & Resort, Bandungan – Semarang pada Februari 2014.
Writing Camp saya yang batch 1-3 masih menggunakan bendera Littera Institute yang saya dirikan bersama Her Suharyanto dan Anang YB, dan mulai camp batch 4 seterusnya saya sudah gunakan bendera EZ Institute. Sebelumnya, saya bersama rekan-rekan seperti Her Suharyanto dan Hasudungan Sirait secara rutin mengisi program Writing Camp yang diselenggarakan oleh Proaktif Writer Schoolen. Selama tiga hari saya dan kawan-kawan mendampingi peserta menyelesaikan bukunya hingga siap masuk ke penerbit. Bersama Proaktif Writing Schoolen kami sudah berhasil menyelenggarakan Writing Camp hingga angkatan ke-13 per Juli 2013.
Peserta Writing Camp biasanya terdiri dari akademisi, profesional, dan terbanyak trainer atau public speaker yang datang dari berbagai penjuru Tanah Air. Writing Camp menjadi satu metode penulisan yang ampuh karena langsung berorientasi pada target penyelesaian naskah, entah itu dalam format modul, buku, atau bahkan sekadar dalam bentuk bagian dari buku, tergantung dari kebutuhan dan tujuannya.
Gambaran acaranya Writing Camp seperti ini, semua peserta camp ‘dikarantina’ di sebuah tempat yang sangat nyaman dan kondusif untuk menulis. Setiap waktu, acaranya adalah berpacu menulis supaya naskah selesai pada hari ketiga atau keempat dan kemudian naskah tersebut siap untuk dipresentasikan atau dikirimkan ke penerbit. Sementara saya sebagai coach atau mentor tugasnya mendampingi para peserta supaya mampu menyelesaikan dan merapikan naskah dengan baik. Saya membimbing, memberikan tips jika mereka mengalami kesulitan, dan menjadi teman diskusi untuk mengelaborasi tema yang ditulis.
Writing Camp ini didesain supaya peserta benar-benar fokus menyelesaikan naskah buku dan tidak terganggu oleh aktivitas sehari-hari. Dalam beberapa kasus memang ada peserta yang mulai dari nol sama sekali dan mampu menyelesaikan naskahnya dalam empat hari tiga malam. Namun itu semua butuh semangat, keterampilan menulis dasar, dan daya tahan menulis yang bagus. Oleh karena itu, disarankan agar calon peserta Writing Camp lebih dulu mengikuti workshop “7 Keys of Book Writing for Personal Branding” yang akan membekali mereka dengan sekurang-kurangnya 7 teknik menulis yang efektif.
Calon peserta yang akan mengikuti program Writing Camp biasanya akan melewati tahap wawancara untuk mengetahui kesiapan dan kemampuan menulis. Calon peserta juga diminta mengirimkan naskah yang sudah ditulis dan hendak dibahas/diselesaikan di program ini. Untuk EZ Institute, saya kembangkan metode coaching pra-camp untuk menyiapkan calon peserta camp. Coaching jarak jauh ini ternyata sangat membantu kesiapan peserta pada saat writing camp berlangsung.
Selain itu, program ini juga menuntut komitmen waktu, daya tahan fisik, kemampuan konsentrasi, serta dorongan yang kuat untuk menyelesaikan naskah pada saat camp berakhir. Dan sebagian dari alumni EZ Institute Writing Camp sudah berhasil menerbitkan karyanya. Bahkan, peserta Writing Camp Batch 1 di Bali semua bukunya sudah terbit dan tak jarang berbekal buku tersebut mereka memasuki tahapan baru dalam kariernya di bidang public speaking. Selamat!
Informasi lebih lanjut tentang program Writing Camp hubungi contact person: Asih Francisca – Hp: 0815-1957-0015.
Web: EZ Institute | Page: EZ Institute | Twitter: @EZInstitute | Facebook: Edy Zaqeus | Page: Edy Zaqeus on Writing | Twitter: @EdyZaqeus | YouTube Channel: Edzaqeus
nuning said:
Hmmmm senangnya menyaksikan membayangkan dan menantikan…. hadirnya para penulis baru… memberikan jejak jejak abadi sepanjang perjalanannya…hidup atau sesudah tak lagi hidup…
Mas Ed, bimbing dan semangati serta persuasi siapapun yang bersentuhan dan berpapasan denganmu untuk menulis… menulis dan menulis…
Begitu banyak upaya tercurah untuk meninggalkan warisan… maka akan semakin banyak nanti yang meninggalkan warisan dalam bentuk buku… yang didalamnya terbentang keajaiban dan keindahan nirbatas….
rcmbb said:
Mbak Nuning, terima kasih semangatnya… akan dilaksanakan pesan-pesannya. Memang salah satu pesan moral atau bahkan fungsi penulis buku adalah mendorong dan memotivasi orang lain untuk menulis buku juga. Sebab, neegri kita masih kekurangan penulis maupun pembaca buku. Jadi, antara menulis dan mendorong orang lain untuk menulis memang perlu berjalan seiring. Salam hangat. ~ ez